PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG PERAWATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KALKULUS TERHADAP ANAK SD
Disusun Oleh :
HERU SANDRI
NIM: P1337425216047
DIV Keperawatan Gigi
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Jl.
Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang 50239
Telp.
(024)7460274
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menurut Undang-Undang 36
Tahun 2009, Kesehatan
adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara
terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah
dan/atau masyarakat (Depkes RI, 2009).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan
bagian dari kesehatan jasmani yang tidak
dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi tubuh secara
keseluruhan (Lossu, 2015).
Kesehatan gigi
dan mulut menjadi
suatu masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan penanganan secara menyeluruh dan segera
karena dampaknya sangat luas dalam
mempengaruhi kondisi tubuh.
Berdasarkan data oleh
WHO ( World health organization) tahun 2013,
menyatakan di seluruh
dunia 60-90% dari anak-anak
sekolah dan hampir 100% orang dewasa mengalami kalkulus pada gigi.
Kalkulus (disebut
juga karang gigi
atau tartar) merupakan plak
gigi yang mengalami pengerasan/kalsifikasi secara
bertahap, sedikit demi
sedikit, dan lama-lama akan
menumpuk banyak. Setelah
mengeras, maka karang
gigi jauh lebih sulit untuk
dibersihkan dari pada plak gigi. Jika plak
gigi bisa dibersihkan dengan sikat gigi, maka untuk membersihkan karang
gigi harus datang ke dokter gigi untuk dilakukan scalling. Plak gigi itu
sendiri merupakan sisa-sisa makanan yang
bercampur dengan air
liur kemudian menempel
pada permukaan gigi (Iriana, 2015).
Penyebab kalkulus
terdiri dari beberapa
faktor diantaranya diet,
cara menjaga kebersihan mulut,
kondisi air liur,
posisi gigi geligi
didalam rongga mulut. Kalkulus
atau karang gigi
menyebabkan permukaan gigi
menjadi kasar.Karang gigi dapat
terlihat kekuningan atau kehitaman dan kecoklatan. Jika dibiarkan menumpuk
karang gigi dapat
menyebabkan gingivitis, bau
mulut dan gigi goyang.
Jika terus dibiarkan, gingivitisakan makin
parah dan dapat menyebabkan periodontitis. Dan jika tidak ditangani
dengan baik,
periodontitisakan makin parah
dan dapat merusak
struktur akar gigi
dan tulang rahang(Aprianti, 2014)
Salah satu
faktor penyebab timbulnya
masalah kesehatan gigi
dan mulut pada anak-anak adalah
faktor perilaku, di mana anak-anak tersebut mengabaikan tentang cara menjaga
kesehtan gigi dan mulut. Hal ini terjadi karena factor kurangnya pengetahuan
terhadap kebersihan gigi dan mulu (Widayati, 2014).
Salah satu
domain dari perilaku
adalah tindakan. yang dimana
tindakan adalah tingkat pengetahuan yang berbaur dengan sikap dan
dimiliki oleh kontrol pribadi seseorang. Dalam hal ini tingkat pengetahuan dan
sikap seseorang yang baik belum
tentu sejalan dengan
tindakan pemeliharaan kesehatannya.
Hal ini sejalan dengan penelitian
dari Ghahroudi dkk (2016) yang menunjukkan bahwa meningkatnya pengetahuan
dan sikap terhadap
kesehatan gigi dan
mulut tidak seiring dengan
tindakan anak mengenai
kebersihan gigi dan
mulut sehingga dibutuhkan program
yang efisien yang dapat mendorong perilaku kesehatan gigi dan mulut.
Menurut (Nurhidayat, 2012),
salah satu upaya
untuk meningkatkan tindakan pemeliharaan gigi dan mulut pada anak adalah
dengan melakukan upaya preventif dengan cara memberikan pendidikan kesehatan
gigi dan mulut melalui penyuluhan.
Pendidikan kesehatan
gigi pada anak
yaitu suatu usaha
yang secara emosional akan
menghilangkan rasa takut,
menumbuhkan rasa ingin
tahu, mau mengamati. Maksud dan
tujuan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak adalah memperkenalkan anak
dengan dunia kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai gigi, sehingga
mampu memelihara kesehatan gigi, melatih anak sehingga mereka dapat
membersihkan gigi sesuai dengan
kemampuannya, dan mendapatkan kerjasama yang baik dari anak bila memerlukan
perawatan pada giginya (Riyanti, 2009).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut,
maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang perawatan gigi dan mulut dengan kalkulus terhadap anak SD
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui
ada pengaruh pendidikan kesehatan
tentang perawatan gigi dan mulut dengan kalkulus terhadap anak SD
2. Tujuan Khusus
a.Menganalisis pengetahuan perawatan kesehatan gigi dan
mulut pada anak SD
b. Menganalisis kalkulus indek pada anak SD
c.Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang
perawatan gigi dan mulut dengan kalkulus terhadap anak SD
D.
Manfaat Penelitian
1.Bagi peneliti
Menambah
wawasan peneliti untuk mengembangkan diri dalam disiplin ilmu terutama yang
menyangkut kesehatan gigi dan mulut.
2.Bagi Jurusan Keperawatan Gigi
Hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk
menambah pembendaharaan
perpustakaan.
3.Bagi Sekolah Dasar
a.Mengubah perilaku kesehatan
gigi
b.Meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut di SDN X
E.
Keasian penelitian
NO
|
Nama
|
Judul
|
Hasil
|
1
|
Sari
(2015)
|
Hubungan Pengetahuan kesehatan gigi mulut dengan status
kebersihan
rongga
mulut pada Lansia di wilayah kerja
Puskesmas
Kalisat Kabupaten Jember
|
Ada
hubungan yang bermakana antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
dengan indeks OHI-S(p <0,05).
|
2
|
Tjahja
(2007)
|
Status
gigi dan mulut ditinjau dari faktor individu DKI Jakarta
|
Ada
hubungan yang signifikans antara usia
dengan status kesehatan gigi-mulut dengan indeks OHI-S (nilai p : 0,000)
|
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengetahuan
1.
Penegertian
2.
Factor
yang mempengaruhi pengetahuan
3.
Aplikasi
4.
Analisis
B. Perawatan gigi dan mulut
1.
Pengertian
a.
Pemeriksaan
ke dokter gigi
b.
Mengatur
pola makan
c.
Mengunyah
mengunakan dua sisi
2.
Factor
internal yang mempengaruhi perawatan gigi
a.
Usia
b.
Jenis
kelamin
c.
Pengalaman
C. Kalkulus
1.
Pengertian
2.
Jenis-jenis
kalkulus
3.
Patofisiologi
kalkulus
4.
Klasifikasi kalkulus
D. Hubungan pengetahuan perawatan
gigi dan mulut dengan kalkulus
E. Kerangka teori
F. Hipotesis
ha -
ada pengaruh status plak dengan kejadian kalkulus
- ada pengaruh sikap
dengan kejadian kalkulus
- ada pengaruh kejadian
tindakan kejadian kalkulus
- ada pengaruh mengunyah
satu sisi dengan kejadian kalkulus
- ada pengaruh frekuensi
menyikat gigi dan kejadian kalkulus
H0 -
tidak ada pengaruh status plak dengan kejadian kalkulus
- tidak ada pengaruh
sikap dengan kejadian kalkulus
- tidak ada pengaruh
kejadian tindakan kejadian kalkulus
- tidak ada pengaruh
mengunyah satu sisi dengan kejadian kalkulus
- tidak ada pengaruh
frekuensi menyikat gigi dan kejadian kalkulus
Kerangka teori
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka konsep
Fariabel independen fariabel Dependen
B. Jenis dan rancangan peneltiti
Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif analitik dengan pendekatan metode observasional yang bersifat “CrossSectional“
yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor
resiko dengan efek, menggunakan cara
pendekatan observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian ini diarahkan untuk
mendeskripsikan atau menguraikan serta menelaah hubungan antara dua variabel
pada situasi atau sekelompok subyek.Pada
penelitian ini, peneliti
ingin menggambarkan adakah hubungan pengetahuan
tentang perawatan gigi dan
mulut dengan kalkulus pada Siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD X.
Macam datapenelitian yang
digunakan adalah kuantitatif
yaitu data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2007).
C. Populasi dan sampel
a. PopulasI
Populasi
adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kuantisas dan
karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian di Tarik kesimpilan (Sugiyono 2007).
Populasi
dalam peneliti ini adalah semua siswa
kelas V SD X semarang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2007). Sampel
yang di ambil adalah siswa kelas V SD X, yang memenuhi kreteria sampel sebagai
berikut:
a. Siswa
yang mempunyai kalkulus
b. Siswa
yang bersedia menjadi responden dalam penelitian
c. Besar
sanpel
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus menurut Notoatmojo (2007) sebagai berikut:
Keterangan:
n: Besar
sampel
N: Besar
populasi
d: Tingkat
kepercayaan / ketetapan yang diinginkan (0,1)
d. Tehnik
pengambilan sampling
Sampling adalah proses dalam
menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam,
2013).Pada penelitian ini tehnik sampling yang
digunakan adalah random sampling
sampai dengan jumlah sampel sebanyak 20
orang
D. Identifikasi variable
Dalam
penelitian ini variabel independennya adalah Pengetahuan tentang perawatan gigi
dan mulut.Variabel dependen adalah variabel respon atau out put (Nursalam,
2013).Dalam penelitian inivariabel depen dennya adalah kalkulus.
E. Defenisi operasional
Variable
|
Defenisi oprasional
|
Alat dan cara ukur
|
Hasil ukur
|
skala
|
|
Pengetahuan tentang perawatan gigi
dan mulut
|
Suatu hasil
tahu pasien tentang tentang perawatan gigi dan mulut setelah melakukan
prosesm
pengindraan
Dengan menjawab pertanyaan yang
ada tentang:
1. Perawatan gigi secara umum
2. Pengertian kalkulus
3. Penyebab kalkulus
4. Prilaku predisposisi terjadinya
kalkulus
5. Intensitas periksa gigi
|
Test tentang perawatan gigi dan
mulut dengan jumlah 20 pertanyaan favorable dengan jawaban benar nilai 1 dan
jawaban salah nilai 0
|
Nilai hasil ukur tertinggal adalah
20 dan terendah adalah 0.
|
Oridinal
|
|
Kalkulus indek
|
Sekumpulan plak yang mengalami
klasisfikasi dan melekat erat pada permukaan gigi setelah di lakukan pemeriksaan secara lansung menggunakan
inspeksi dan alat bantu pemeriksaan gigi yaitu sonde dan kaca mulut
|
Checklist pemeriksaan gigi secara
lansung dengan menggunakan sonde dan kaca mulut pemeriksaan Calculus Indek:0= sehat,tidak
ada kalkulus.
1=Kalkulus supragingiva menutupi
tidak lebih dari 1/3 permukaan servical yang diperiksa.2 = Kalkulus
supragingiva menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaangigi / ada
bercak bercak sub gingival disekeliling servical gigi.3 = Kalkulus
supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan atau ada kalkulus subgingiva
yang kontinyu disekeliling servical gigi. Dengan cara = C1 = Jumlah skor
calculus: Jumlah gigi yang diperiksa
|
Nilai 1 bila kalkulus kreteria baik.
Nilai 2 bila kalkulus kreteria
sedang
Nilai 3 bila kalkulus kreteria
buruk.
|
oridnal
|
F. Instrument penelitian dan cara
pengumpulan data
a. Instrument
penelitian
Pengumpulan data
pada penelitianbini menggunakan
lembar test danbcheck list dimana digunakan untuk mengumpulkan
data karakteristik responden yang meliputi: umur, pendidikan dan pekerjaan
orang tua. Sedangkan data khusus responden meliputi pengetahuan tentang perawatan
gigi dan mulut dan kejadian kalkulus
pada siswa kelas V SD X
penelitian ini, jenis instrument test dan
lembar chek list dibuat oleh
peneliti sendiri dimana menggunakan pertanyaan pilihan dengan jawaban pilihan
yang sudah tersedia.
Untuk itu perlu dilakukan uji validitas dan realibilitas terhadap instrument test. Bila variabel penelitian termasuk yang
diungkan oleh alatukur yang reliabilitas dan validitasnya belum teruji, maka
kesimpulanpenelitian tidak sepenuhnya dapat
dipercaya (Saiffudin,2007).
Untuk itu penelitian ini
menggunakan uji validitas dan
reliabilitas, dimana uji validitas dan reabilitas ini akan lakukan
di SD X.
i.
Uji validitas
Adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang di
ukur. Untuk menguji validitas maka dilakukan uji korelasi antar skor (nilai)
tiap item pertanyaan dengan skor
total test tersebut. Bila item
pertanyaan mempunyai korelasi yang bermakna (construct
validity) dengan skortotal instrument maka test dinyatakan valid (Notoatmodjo,2007).
Untuk menghitung validitas
maka dilakukan dengan
cara mengkorelasi antara
masing-masing pernyataan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:
R
Keterangan
N= Jumlah Respoden
X= Scor Pertanyaan
Y= Scor Total
XY= Scor pertanyaan dikali scor
total
Hasil
perhitungan ini menunjukkan bahwa pernyataan di
katakan valid bila rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(0,445) pada taraf signifikan α < 0,05 sehingga pernyataan valid dan dapat
digunakan untuk penelitian.
ii.
Uji reabilitas
Reliabilitas
adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau diandalkan Item tersebut dikatakan andal (reliabel) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil. Untuk mengujinya
dengan menggunakan teknik AlphaCronbach (Sugiyono,2007).
Penghitungan reliabilitas hanya pada pernyataan yang sudah
memiliki validitas. Penghitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus
reliabilitas Alpha Cronbach
(Sugiyono,2007) sebagai berikut :
r
ᵢ
Keterangan:
Ri= Reliabilitas instrumen
K= Jumlah item dari instrumen
M= Mean scor total
St2=
Varian total
Untuk
instrumen test dinyatakan reliabel jika r hitung lebih besar dari r table
pada tarafsignifikan 5%. Dikatakan
reliabel jika besarnya korelasi tersebut
minimal lebih dari
atau sama dengan 0,60 dan
nilainya positif.
b. Cara
pengumpulan data
i.
Data primer
Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung
dari pasien dengan pengisian test. Prosedur pengumpulan data
pada penelitian ini adalah respon
jawaban dari responden setelah diberikan pertanyaan dalamlembar test mengenai
pengetahuan tentang
perawatan gigi dan mulut. Pengumpulan data ini dilakukan
selama bulan Maret dan April 2019.
ii.
Data skunder
Pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
sumber data pustaka, literatur dan data instansi terkait.
Dalam penelitian ini
data sekunder adalah data jumlah
siswa kelas V SD X.
G. Pengolahan data dan analisis data
a. Tehnik
pengolahan data
Pengolahan
data pada penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu :
a. Editing
Menurut Arikunto (2012), editing berfungsi untuk meneliti kembali
kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban testdari responden. Hal ini
dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga apabila ada kekurangan dapat
segera dilengkapi. Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan kelengkapan
dan konsistensi observasi responden.
b. Coding
dan scoring
Menurut Arikunto (2012), teknik ini
dilakukan dengan pemberian kode dan
pengklasifikasian pada data yang dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data. Klasifikasi dilakukan dengan
jalan menandai masing-masing jawaban
dengan kode berupa lembaran tabel kerja guna mempermudah membacanya. Setelah data
terkumpul dan diperiksa kelengkapannya, kemudian dilakukan
tabulasi data dan diberi coding dan skoring sebagai berikut:
1.
Tingkat
pengetahuan
a.
Pengetahuan
baik bila nilai 15-20 dengan koding 1
b.
Pengetahuan
cukup baik bila nilai 11-14 dengan koding 2
c.
Pengetahuan
kurang baik bila nilai ≤ 11 dengan koding 3
2.
Kalkulus
a.
Kalkulus
indeks baik dengan koding 1
b.
Kalkulus
indeks sedang dengan koding 2
c.
Kalkulus
indeks buruk dengan koding 3.
c. Tabulating
Pemrosesan data dilakukan dengan
mengentry data ke paket programkomputer. Proses pengolahan data dalam
penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical
Package For Social Science) 16.0 for windows.
d.
Entry
Kegiatan memasukkan data hasil penelitian
dalam pengklasifikasian kedalam
table sesuai dengan kriteria agar dengan mudah dapat disusun,
dijumlah, dipersentase sebelum di-entry data yaitu pengolahan data dengan
menggunakan computer.
e. Cleansing
Cleansing
(pembersihandata) merupakan kegiatan
pengecekan kembali data yang
sudah di-Entry apakah ada
kesalahan atau tidak. Kesalahan
tersebut dimungkinkan terjadi disaat kita meng-Entry ke komputer.
b. Anilisis
data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahua ntentang perawatan gigi dan mulut dengan kalkulus pada
siswa SD X. Setelah data diolah, dilanjutkan menganalisis data
yang dibantu dengan
komputer program SPSS versi
16.0 forwindow. Analisis data yang akan dilaksanakan adalah :
a.
Anilisis
Univariat
Yaitu analisis yang dilakukan
terhadap tiap variable dan hasil penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmojo,2007).
Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi:
1.
Menggambarkan
distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuantentang perawatan
gigi dan mulut pada siswa kelas V
SD X.
2.
Menggambarkan
distribusi frekuensi responden
berdasarkan Indek kalkulus pada siswa kelas V SD X.
b.
Anilisis
beverian
Yaitu analisa data yang
dilakukan pada dua variabel yang di
dugamempunyai hubungan atau korelasi (Notoatmojo,2007). Analisa bivariatyang
dilakukan dalam penelitian ini adalahuntuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang
perawatan gigidan mulut dengan kalkulus
pada siswa kelas V SD X semarang.
Untuk mengetahui hubungan tersebut dalam penelitianini
digunakan korelasi uji statistic Chi
Square.
Bila ρ value ≤ α 0,05 Ho ditolak, Ha diterima yang berarti
ada hubungan pengetahuan tentang perawatan
gigi dan mulut dengan kalkulus
pada siswa kelas V SD X semarang.
Bila ρ value ≥ α 0,05 Ho diterima, Ha ditolak berarti tidak
hubungan pengetahuan tentang perawatan
gigi dan mulut dengan kalkulus
pada siswa kelas V SD X semarang.
H. Etika peneltian
Sebelum melakukan
penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan usulan atau proposal penelitian
untuk mendapatkan rekomendasi dari Direktur Politehnik
Kementerian Kesehatan Semarang dan Ketua
Jurusan Program Keperawatan Gigi, kemudian dilakukan
penelitian dengan menekankan pada
aspek etika sebagai berikut:
1.
Informed Consent
Lembar
persetujuan diberikan kepada calon responden yang akan ditelitiuntuk memenuhi
kriteria inklusi dengan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Jika
responden menolak maka
peneliti tidak memaksa
dan tetap menghormati hak-hak
mereka.
2. Anomity
Untuk
menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama sampel penelitian tetapi digunakan inisial
nama atau kode responden / sampel.
3. Confidentiality
Kerahasiaan
informasi dan responden
dijamin peneliti dan
hanya kelompokdata yang
akan dilaporkan sebagai
hasil penelitian bukan
dalam bentuk datamasing-masing sampel penelitian
I. Jadwal penelitian
No
|
Nov
|
Des
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Juni
|
|
1
|
Pengajuan judul
|
||||||||
2
|
Menyususn Proposal
|
||||||||
3
|
Seminar Proposal
|
||||||||
4
|
Spengambilan data
|
||||||||
5
|
Tabulasi data
|
||||||||
6
|
Penyusunan hasil
penelitian
|
||||||||
7
|
Penyajian hasil
penelitian
|
||||||||
8
|
Perbaikan laporan
hasil
|
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. (2016).Laporan perkembangan pencapaian kesehatan
gigi nasional. http://www.undp.org.id/pubs/imdg2016/Bl/indonesiaMDG-Bl/goall-pdf
Anita, Rahayu (2015), Kesehatan Gigi dan Mulut, Salemba
Medika, Jakarta
Aprianti, (2014). Penanganan dan Penyebab Karang Gigi
http//kesehatan.com.diakses tanggal 23 September 2017.
Arikunto, S, (2012),Prosedur Keperawatan, EGC. Jakarta
Cahyadi, NS. (1997),Faktor–Faktor yang berhubungan dengan status
karies gigi anak sekolah dasar kelas 6 di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara
Tahun 1997. Tesis. Jakarta
Fitriana, R. (2006).Perawatan kesehatan gigi anak. Desember 23,
2017. http//www.kharisma.de/?q=node/297
Ginandjar, A.M (2011),Cara menggosok gigi yang benar. Desember
11, 2017. http://www.pdgi.online.com/V2/indek/php?option=com_content.task=view.id=25hemid=1
Grupte, S. (1991) Panduan Perawtan Anak, Edisi 1 Hal 166.
(Pustaka Populer Obor, Penerjemah). Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Houwink, B. (1993). Ilmu kedokteran gigi pencegahan, hlm.
125 (Sutarmi Suryo, Penerjemah). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Iriana, (2015). Perawatan Gigi dan Mulut, Prestasi Pustaka, Jakarta
Notoatmodjo, (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Notoatmojo, (2007). Pendidikan dan perilaku kesehatan,
Jakarta, Rineka Cipta
Notoatmojo (2007) Ilmu Kesehatan Masyarakat :
Prinsip–Prinsip Dasar, Jakarta Rineka Cipta
Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Pendidikan Kesehatan, Jakarta
: Rineka Cipta
Nursalam (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan, Salemba Medika Jakarta
Sari, (2005), Skripsi Hubungan Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status
kebersihan rongga mulut pada Lansiadi wilayah kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten
Jember, Universitas Gadjah Mada