Sabtu, 07 Desember 2019

Upaya Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit


Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan.Penyakitb akan timbul jika patogen berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal. (Potter & perry. Fundamental Keperawatan Edisi 4.hal : 933 – 942:2005).
Infeksi terjadi jika mikroorganisme bertumbuh dan mengalahkan mekaisme pertahanan tubuh. Jika mikroorganisme ini merusak tubuh maka disebut patogen. Suatu patogen harus berkembang biak dalam tubuh untuk dapat menimbulkan infeksi. Mikroorganisme dapat tumbuh pada seluruh tubuh (infeksi sistemik) atau terbatas pada area tertentu.
Infeksi yang didapat saat dirawat di rumah sakit lebih sering terjadi daripada kecelakaan lalu lintas dan infeksi ini memakan biaya bermiliar-miliar rupiah untuk perawatan rawat inap lebih lama. Infeksi yang didapat di rumah sakit disebut infeksi nosokomial (dari bahasa Latin nosokomium berarti rumah sakit). 

Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial
Penularan kuman penyebab infeksi rumah sakit dapat terjadi melalui :
1. Infeksi sendiri (self infection), yaitu infeksi rumah sakit berasal dari pasien sendiri (flora endogen) yang berpindah ke tempat atau bagian tubuh lain, seperti kuman Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, kuman tersebut dapat berpindah melalui benda yang dipakai, seperti linen atau gesekan sendiri.
2. Infeksi silang (cross infection), yaitu infeksi rumah sakit terjadi akibat penularan dari pasien/orang lain di rumah sakit.
3.  Infeksi lingkungan (environmental infection), yaitu infeksi yang disebabkan kuman yang didapat di lingkungan rumah sakit.

Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Silang


1. Mencuci Tangan
2. Perawatan Kateter Vena Sentral
3. Perawatan kateter uretra jangka pendek pada perawatan akut
4. Mencuci dan disinfeksi
5. Sterilisasi